Tips atasi keputihan berikut sebelum keputihan anda semakin
gawat. karena Tips atasi keputihan ini relatif aman, murah karena dari bahan
bahan alami.
Di kalangan medis, keputihan dikenal dengan istilah
Leucorrhoe atau Fluor Albus. Cairan yang keluar dari vagina ini belum tentu
bersifat patologis atau abnormal. Vagina dalam keadaan normal dan rileks tidak
mengeluarkan cairan.
Vagina mempunyai sistem perlindungan alam yang ampuh, yaitu
keasaman yang lebih tinggi dari jaringan lainnya dan adanya mikroba pelindung
yang menguntungkan tubuh kita, yaitu Doderleins, yang hidup menjaga
keseimbangan ekosistem vagina, sehingga tetap dalam keadaan seimbang. Tapi
tentu saja, keseimbangan ini dapat terganggu oleh beberapa hal antara lain
menstruasi, penyakit kencing manis serta pemakaian obat-obat hormonal.
Keputihan yang bukan merupakan keadaan penyakit
(non-patologis) dapat saja terjadi pada setiap wanita. Biasanya cairan yang
keluar bening, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal. Cairan keputihan
ini jumlahnya bisa sedikit atau cukup banyak, terjadi menjelang dan sehabis
menstruasi, pada saat terangsang secara seksual, atau ketika sedang stres.
Disamping itu keputihan dapat pula dialami pada wanita yang sedang hamil, namun
hal ini merupakan hal yang wajar selama tidak berlebihan.
Jika cairan yang keluar dari vagina sudah tidak bening,
berwarna putih kekuningan, keabuan sampai kehijauan, kental, berbau seperti
telur busuk atau anyir seperti ikan mentah, gatal dan jumlahnya lebih banyak,
besar kemungkinan keputihan tersebut sudah tidak normal. Keputihan yang tidak
normal biasanya terjadi karena infeksi jamur, parasit atau bakteri.
Berikut Tips atasi keputihan dengan mudah dan secara alami
seperti yang dilansir togasehat.com ;
1. Buah Delima
Rebus kulit delima kering (30 g) dan herba sambiloto kering
(15 g) dengan satu liter air bersih. Biarkan sampai air rebusannya tersisa
separuhnya. Setelah dingin, saring clan bagi untuk tiga kali minum, pagi,
siang, dan malam hari. Air rebusan ini juga bisa digunakan untuk cuci vagina.
Khusus wanita yang sudah menikah, gunakan dengan alat semprot yang masuk ke
liang vagina.
2. Pepaya
Bahan: 1 lembar daun pepaya, 1 potong akar rumput
alang-alang, adas pulosari secukupnya.
Cara membuat: daun pepaya dicincang halus, kemudian direbus
bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan
dilakukan secara teratur.
3. Bunga Mawar
Rebus 9—15 g akar bunga mawar kering dengan 1 gelas air
sampai tersisa ½ gelas, dinginkan, lalu saring. Minum air saringannya sekaligus
½ gelas sehari. Catatan : wanita hamil dilarang minum ramuan dan bunga mawar
dan bagi penderita fungsi pencernaan Iemah sebaiknya berhati-hati dalam
menggunakan ramuan.
4. Bunga Sepatu
Rebus 15 g bunga kembang sepatu, 15 g jengger ayam (Celosia
cristata L.), dan 30 g kulit delima segar atau i g kulit delima kering (Punica
granaturn L.) dalam 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya,
lalu minum dua kali sehari.Catatan: Wanita hamil dilarang minum rebusan
tumbuhan obat ini. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit
berat, tetap konsultasikan dengan dokter.
5. Kembang Pukul Empat
Rebus 9—15 g kering atau 15—30 g segar akar kembang pukul
empat dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air rebusan dan minum
dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
6. Kemuning
Cuci bersih 30 g daun kemuning kering dan 80 g daun lidah
buaya (Aloe Vera) yang sudah dikupas kulitnya, lalu tambahkan gula aren (Arenga
pinnata Merr.) secukupnya. Rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml.
Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum tiga kali sehari masing-masing
100 ml.
7. Kunyit
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang
buah asam, 1 potong gula kelapa/aren. Cara menyajikan : Semua bahan tersebut
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring. Cara
menggunakan: Diminum 1 gelas sehari.
Sumber: Sehat & Cantik http://www.herbalindo.biz